Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wangi-Wangi Selatan Kelurahan Mandati 1 Kabupaten Wakatobi

  • Herman Herman Akademi Keperawatan PPNI Kendari
Keywords: Pemberian imunisasi, pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga, Provision of immunization, knowledge, attitude and family support

Abstract

Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang efektif untuk mencegah terjangkitnya penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Program Pengembangan Imunisasi (PPI) telah dicanangkan oleh WHO sejak tahun 1974 dengan tujuh penyakit target yaitu difteri, tetanus, pertusis, polio, campak, tuberkulosis, dan hepatitis B. Lebih dari 12 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahun. Sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Serangan penyakit tersebut akibat status imunisasi dasar yang tidak lengkap pada sekitar 20% anak sebelum ulang tahun yang pertama. Berdasarkan data Puskemas Wangi – Wangi Selatan pada tahun 2014 yang mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak (63,44%) dan tidak lengkap sebanyak (46,65%), untuk tahun 2015 yang mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak (80%) dan tidak lengkap sebanyak (20%). Dan pada tahun 2016 yang mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak (94%) dan tidak lengkap (6%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Jenis penelitian adalah observasional dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 59 ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara total sampling sampel. Metode analisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian imunisasi dasar mempunyai  hubungan dengan pengetahuan dengan nilai p = 0,006, sikap dengan nilai p = 0,006, dan dukungan keluarga dengan nilai p = 0,001. Disarankan kepada ibu agar memberikan imunisasi dasar lengkap kepada anak, agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat diderita oleh anak. Disamping itu, juga diharapkan agar penyuluhan kesehatan tentang imunisasi terus ditingkatkan oleh petugas kesehatan sehingga ibu termotivasi untuk memberikan imunisasi kepada anaknya.

Abstract

                Immunization is an effective primary preventive measure to prevent infectious diseases that can be prevented by immunization. The Immunization Development Program (PPI) has been proclaimed by the WHO since 1974 with seven target diseases: diphtheria, tetanus, pertussis, polio, measles, tuberculosis and hepatitis B. More than 12 million children younger than 5 die every year. About 2 million are caused by diseases that can be prevented by immunization. The disease attacks are due to an incomplete basic immunization status in about 20% of children before the first birthday. Based on data of Wangi - Wangi Selatan Puskemas in 2014 that get complete immunization as much as (63,44%) and not complete as much (46,65%), for year 2015 that get complete immunization as much (80%) and incomplete as much (20 %). And in the year 2016 that get complete immunization as much (94%) and incomplete (6%). The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge, attitude and family support to the provision of complete basic immunization in infants. The type of research is observational with cross-sectional design. The population in this study amounted to 59 mothers who have babies 0-12 months. Sampling in this study is the total sampling samples. The analysis method used chi-square test. The results of this study indicate that the provision of basic immunization has a relationship with knowledge with p value = 0.006, attitude with value p = 0,006, and family support with value p = 0,001.    It is suggested to the mother to provide complete basic immunization to the child, to avoid the various diseases that can be suffered by the child. In addition, it is also hoped that health counseling about immunization will be continuously improved by health officer so that the mother is motivated to give immunization to their child.

Published
2017-12-30