Pelatihan Pembuatan Pempek
Abstract
Abstrak. Pemanfaatan produk ikan selama ini yang dibuat masih sederhana yaitu dengan digoreng, disemur, asam manis atau menu masakan nusantara yang lain sehingga belum nampak adanya diversifikasi produk berbasis ikan laut. Tujuan pengabdian adalah pengenalan teknologi penanganan produk perikanan pempek sehingga dapat menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi. Metode pengabdian yang digunakan adalah metode ceramah, simulasi, dan diskusi. Pengolahan pempek terdiri atas pembersihan dan pemfiletan ikan, pelumatan daging, pengadukan adonan, pencetakan dan pemanasan. Analisa teknis yang digunakan adalah analisa deskripsi. Hasil pengabdian adalah dari 7 orang ibu terdapat 4 orang ibu yang mampu membuat pempek ikan tenggiri. Simpulan 57% ibu telah mengenal teknologi penanganan produk perikanan pempek.
Abstract. The use of fish products so far is still simple, namely by frying, stewing, sour, or other Indonesian cuisine menus, so there is no visible marine fish-based product. The purpose of the service is the introduction of technology for handling pempek fishery products so that they can become products that have economic value. The service method used is the lecture, simulation, and discussion method. Pempek processing consists of fish filling and processing, meat pulverization, dough mixing, molding, and heating. The technical analysis used is a description of the analysis. The result of the service is that from 7 mothers there are 4 mothers who are able to make mackerel fish pempek. In conclusion, 57% of mothers were familiar with the technology for handling pempek fishery products
1. Hak cipta artikel dialihkan ke Karya Kesehatan Journal of Community Engagement (K2JCE), dengan sepengetahuan penulis, sedangkan hak publikasi moral adalah milik penulis.
2. Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel jurnal digital elektronik tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti bahwa Jurnal K2JCE berhak menyimpan, mentransfer media/format, mengelola dalam bentuk database, memelihara, dan menerbitkan artikel.
3. Naskah yang diterbitkan baik cetak maupun elektronik bersifat open access untuk keperluan ilmu pengetahuan kesehatan. Selain itu, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran hukum hak cipta.