Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Palangga

  • Ni Made Sriani Stikes Karya Kesehatan
  • I Wayan Romantika Stikes Karya Kesehatan
  • Riska Mayangsari Stikes Karya Kesehatan
Keywords: Stunting, Status ASI, Status Imunisasi, Pendapatan Keluarga

Abstract

Abstrak. Latar belakang: Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 30,8%. Hal ini Hal ini berarti pada tahun 2018 hampir 3 dari 10 anak balita mengalami stunting atau terlalu pendek dari usia merekadan 1 dari 10 balita mengalami kekurangan berat badan atau terlalu kurus dari usia mereka. TIngginya angka kejadian stunting perlu ditelusuri berbagai faktor yang berhubungan agar dapat dicegah sehingga agka kejadian stunting dapat diturunkan. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Palangga. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Case-control.  Populasi penelitian ini adalah balita di Desa Alakaya dan Mekarsari wilayah kerja Puskesmas Palangga berjumlah 63 orang. Tehnik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang. Analisis yang digunakan yaitu Odd Ratio. Hasil analisis diperoleh status pemberian ASI (p=0,001) OR = 21,429, status imunisasi (p=0,026) (OR=4,500), pendapatan keluarga (p= 0,073). Kesimpulan: Faktor risiko kejadian stunting adalah status ASI ekslusif dan statusi imunisasi. Pendapatan keluarga bukan faktor risiko kejadian stunting.

 

Absctract. Background: The results of the 2018 Basic Health Research (Riskesdas) showed a prevalence of stunting of 30.8%. This means that in 2018 almost 3 out of 10 children under five are stunted or too short for their age and 1 in 10 underweight or underweight for their age. The high incidence of stunting needs to be explored by various related factors so that it can be prevented so that the incidence of stunting can be reduced. Objective: This study was to determine the risk factors for stunting in the work area of ​​Puskesmas Palangga. Methods: This study is a quantitative study with a case-control approach. The populations of this study were children under five in the village of Alakaya and Mekarsari in the working area of ​​Puskesmas Palangga totaling 63 people. The sampling technique used was purposive sampling with a total sample size of 44 people. The analysis used is the Odd Ratio. The analysis results obtained breastfeeding status (p = 0.001) OR = 21.429, immunization status (p = 0.026) (OR = 4.500), family income (p = 0.073). Conclusion: The risk factors for stunting are exclusive breastfeeding status and immunization status. Family income is not a risk factor for stunting.

Published
2020-11-14